Percakapan diatas beneran terjadi, tadi sebelum si Ayah tertidur. Baru sampai rumah jam 20.30 WIB malam, Kami merupakan pasangan muda yang Alhamdulillah mempunyai kesibukan yang bisa disebut pekerjaan. Kesibukan yang memisahkan kami di kala siang dan hanya bertatap muka di malam dan pagi hari. Mungkin ini adalah salah satu bentuk pelarian kami, di saat sang buah hati tak kunjung hadir dalam penantian kami selama hampir 3 tahun. okayy... cukup curhatnya. 

Jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah SUAMIKU. Selain alasan Agama aku mencintai dan menyayanginya karena ada hal yang memang baru bisa kita sadari ketika kita sendirian, terjatuh dan di masa - masa suram. Mungkin itu alasan klise, tapi itulah sebenar - benarnya yang terjadi padaku. Layaknya Pangeran yang menyelamatkan Sang Puteri, seperti Pahlawan yang menyelamatkan tawanan perang. Beliaulah yang tetap mau menerima dan menemani aku ketika semua orang tidak mau tahu dan acuh padaku. Beliaulah yang akan selalu mengejarku meskipun aku berlari menjauh dan beliaulah yang akan mendekat meskipun aku terdiam di tempat.

Hadiah apa yang cocok untuknya?

Oke. Sebenarnya sebelum aku bertanya pada mas Bojo, tentang mau dikasih hadiah apa kalau diminta milih, aku sudah berfikiran untuk memilih sepatu. Sepatu casual yang cocok dengan kepribadian mas Bojo, setelah melihat lihat galeri di elevenia.co.id ada beberapa sepatu yang kurasa cocoklah dengan beliau. Biasanya beliau bukan orang yang suka berurusan dengan tali temali apalagi menali sepatu jadi akhirnya aku memilih untuk membelikannya sepatu pria jaring kilat seperti yang ada di http://www.elevenia.co.id/prd-3-pilihan-sepatu-pria-jaring-kilat-16840444. 

Selain modelnya yang simple aku rasa pemakaiannya juga mudah tanpa harus diribetkan dengan tali temali. Selain itu ada pilihan warnanya ada hitam, abu- abu dan biru navy. Warna - warna maskulin banget. Biar nambah point keliatan bapak - bapak. hehehehe.... Seperti yang beliau katakan bahwa Sepatu mengingatkan kita bahwa kita berpasangan. Sepasang sepatu memiliki arti mendalam bagi kami. Yakni bahwa ujian kesetiaan adalah ketika kita harus terus berjalan beriringan dalam kondisi sebahagia dan sesedih apapun. 

Mungkin saat ini kita masih hanya sepasang,,, InsyaAllah di tahun tahun mendatang kita akan membuat sebuah team sukses menuju Jannah-Nya. Bismillah....

Tulisan ini bukan sekedar untuk mengikuti lomba Cerita Hepi Elevenia tapi salah satu bentuk curahan hati dan doa untuk keluarga kecil kami.