Jumat, 21 Maret 2014

Mysterious Package

Maret 21, 2014 0 Comments
google.com
Kamis 20 Maret 2014 - Jam sekolah di Vocational High School Budi Mulia Dua Yogyakarta mulai dari 07.25 - 15.30 Waktu Indonesia Barat (WIB). Dan hari ini pun sama, setelah pulang sekolah pada pukul 15.30, Salsa dan Tasya siswi kelas X GAD VHS BMD mengajak Saya dan Ms Tria untuk Karaokean di HepPup ConCat Sleman. Parahnya mereka mengambil yang 2 Jam. Pulang Magrib nih kayaknya. Dan bukan kayaknya lagi. Memang pulang Maghrib. Karaokean sampai serak, Iseng-iseng nyanyi Lagu Hindustan Tapi Si Tasya, Salsa dan Mis Tria ngakak abis. Abisnya sedari tadi lagunya galau terus. Selesai Karaokean tu jam 17.45 WIB. Setelah itu masih mengantar titipan dari Ms Ayu dan baru pulang sampai kos pukul 18.30. Sudah ditunggu sama Mas Yuan, disuruh nemenin ke rumahnya Om Budi, nemenin Reihan belajar. 
Setelah pulang dari rumah Om Budi sekitar pukul 21.00 WIB langsung pulang ke Kos, karena sudah ngantuk banget. Sesampainya di kos, temen satu kamar menyerahkan paket berbentuk kotak dengan bungkus kado warna merah. Tertera PT. VITAPHARM sebagai pengirim paket itu dan nama Kartika sebagai penerima. Saya bingung. Saya ngerasa tidak memesan atau membeli sesuatu dari PT.VITAPHARM. Namun Namanya sama, Alamatnya juga yang membuat aneh no.HPnya yang tertera disana juga nomor HP saya. Waktu mau membuka paket tersebut Lia nyeletuk "Ndak takut po Mbak mau buka tu Paket?", "Ndak deg-degan gitu?". "Hehee.. enggak, biasa ajja nih" jawabku singkat. Pelan-pelan ku buka paket berwarna merah, sangat pelan, takut kalo-kalo dalamnya Bom yang rentan dengan getaran dan goncangan yang bisa meledak karena digerakkan. Tetapi kayaknya enggak deh... berbungkus kertas kado Viva Cosmetic gitu, masak iya isinya Bom. 
Setelah dibuka. Tadaaaa......
Isinya ternyata Milk Cleanser dan Tonner dari Viva Cosmetik, ada sample body lotion, sample sabun cuci muka, block note dan katalog dari Viva Cosmetick.
Kemudian di dalamnya ada surat, pemberitahuan bahwa saya sekarang menjadi member dari PT.VITAPHARM. Bingung siapa yang mendaftarkan dan kapan?. Apa saya sendiri dan lupa tentang hal itu ya?. Aishhhhh.... Kenapa penyakit pikun gak ilang-ilang... malah makin nambah. Alzaimer mungkin... hihihihiiiii.... di dalam surat itu juga ada Card Member -  Aktif pula. Haish... bingung antara bersyukur dan juga bingung gimana cara makainya dan buat apa coba... Ishhhh
Terlepas dari semua itu, saya ucapkan terimakasih kepada PT.VITAPHARM sudah mengirimkan paket cantik ini. Dan juga untuk Member Card keanggotaannya, semoga bisa saya manfaatkan semaksimal mungkin. Terimakasih :)

Selasa, 18 Maret 2014

Rakernas ICA

Maret 18, 2014 0 Comments

17 Maret 2014 -  Asyiiikkkkk.... dapat kesempatan nemenin anak-anak PCM Lomba Memasak di Royal Ambarukmo. Oiya... PCM itu jurusan Jasa Boga dari Vocational High School (SMK) Budi Mulia Dua Yogyakarta. PCM sendiri singkatan dari Professional Culinary Management salah satu dari Jurusan di  SMK BMD. Sebagai Guru Multimedia, saya diminta untuk menjadi fotografer sehari dalam acara tersebut. Dalam rangka memeriahkan RAKERNAS ICA 2014, Siswa Kami ada yang ikut dalam Lomba Masak yang bertemakan " Save The Indonesian Culinary Heritaque". Lebih jelasnya Tema Menu untuk Lomba Masak kali ini adalah "Masakan Tradisional Indonesia". 
Acara ini berlangsung selama dua hari ini tanggal 17 - 18 Maret 2014 dan berlokasi di Hotel Royal Ambarukmo. Untuk Lomba Memasak sendiri berlokasikan di Pendopo Agung Royal Ambarukmo. Dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama terdapat tiga sesi, dan hari ke dua terdapat tiga sesi pula. Siswa PCM mengikuti Lomba Pada Hari Pertama, Dirga, Salman, Galuh, Nimas, Fajri, dan Fira berlomba dengan para Chef Profesional dari Hotel dan Resto ternama di Jogja. 
Juri - Juri yang menilai pada Lomba Masak kali ini ada Chef Ragil, Chef Juna, Chef Dedes, dan Pak Bondan serta Chef profesional lainnya. Pengunjung juga padat, namun sepertinya bukan untuk melihat kompetisi memasak, tetapi lebih untuk melihat Celebrity Chef yang menjadi juri kali ini. Alhamdulillah dapat dokumentasi dari salah satu Celebrity Chef yang menjadi juri. 
Chef Ragil... Hihihi... yang biasanya hanya ngelihat di TV. Bisa foto bareng. Terimakasih Chef Ragil. Eksis sebentar. Lanjut ngeliput lagi. Sesi pertama dimulai pukul 12.00. Harusnya sudah dimulai sejak jam 10.00. Molor, jam Karet Indonesia. Sesi pertama diikuti oleh Salman dan Dirga dengan menu Lontong Sawut, Sate Opor Ayam, Sambal Goreng Krecek, Acar Sayuran dan Mega Mendung sebagai pencuci mulutnya. Meskipun masih menduduki kelas X SMK, Namun tekad mereka untuk bersaing melawan para Chef Profesional harus diacungi jempol. Ini hasil kreasi mereka. 
Lontong Sawut, Sate Opor Ayam, Sambal Goreng Krecek
dan Acar Sayuran
Mega Mendung
Sesi Kedua tidak ada peserta dari PCM, dan Sesi ke tiga Galuh dan Fira membuat menu Kupat Sawut, Pecel Turi Ayu, dan Mangut Lele. Dengan pencuci mulutnya Talam Labu Kuning. 
Kupat Sawut, Mangut Lele dan Pecel Turi Ayu

Talam Labu Kuning
 Kelompok Nimas dan Fajri membuat Menu Nasi Golong, Semur Piyik dan Buntil Daun Waluh. Dan sebagai pencuci mulutnya adalah Manuk Nom.
Manuk Nom

Nasi Golong, Semur Piyik, Bintil Daun Waluh
Sampai rumah jam 8 malam. Mandi, sholat isya terus Tidurrrr...

Selasa, 04 Maret 2014

The Best Mom

Maret 04, 2014 0 Comments
Menjadi pelajaran bagiku bahwa kedekatan seorang Ibu dengan Anak-anaknya merupakan keharusan. Bertanya dan membuat mereka nyaman bercerita apapun kepada Ibu adalah sesuatu yang harus dibudayakan dalam sebuah keluarga. Yang tidak aku dapatkan ketika aku tumbuh dewasa. Yang aku alami adalah Ibu terlampau sibuk mencari uang untuk mencukupi kebutuhan keluarga, dengan sedikit mengabaikan kedekatan dengan anak-anaknya. Dengan beralih-alih mencari uang kami serasa sendirian menghadapi kehidupan. Tak menceritakan yang kami alami, dan terkadang salah langkah mengambil keputusan sudah sangat sering kami alami.
Satu hal yang sangat membuatku menyesal adalah ketika tidak menceritakan keberadaan seseorang yang telah membuatku merasakan sesuatu yang tak kutemukan dengan calon suamiku sekarang. Walaupun ini masa depanku namun sebenarnya aku butuh bimbinganmu, Ibu. Namun, tak ada saran dan tak ada ungkapan bahwa kau masih ragu. Kau pikir aku menyukainya. Itu sudah cukup. Namun, kebelakang ini baru aku tahu bahwa Engkau masih meragukannya menjadi menantumu. Bukan keputusan tentang pernikahan yang aku sesalkan. Tetapi, lebih kepada kurang kedekatan dan kenyamanan bercerita antara kita. Seperti ada batas yang boleh dibicarakan dan tak boleh dibicarakan.
Ibu...
Aku belajar darimu arti ketabahan mencari nafkah sendirian.
Aku belajar darimu bersabar menghadapi peliknya kehidupan.
Aku belajar darimu  mendidik anak bertanggung jawab.
Engkau adalah Ibu terbaik, dan Malaikat terbaik yang dikirim Tuhan untukku.
Namun, Aku sekarang akan belajar untuk mengutamakan pelukan lengan kecil buah hatiku daripada mencari   setumpuk kekayaan. 
Terimakasih Ibu.