Sebenarnya bukan judul yang pas untuk artikel yang akan saya publish ini. Passion adalah ketika kita cenderung melakukan sesuatu dengan perasaan senang. Ketika kita bisa melebur terhadap apa yang kita kerjakan. Bahkan mampu melupakan waktu yang berjalan sangat cepat. Akhir - akhir ini aku sedang mengembangkan passion aku yang lain, masih dalam bidang ke teknikan yakni menjahit. Mungkin ini adalah bakat turun temurun, coz Ibu saya adalah penjahit. Tetapi jujur sewaktu belum menikah dulu, aku tak pernah mau untuk njelimet dan nelateni maupun berbaur dengan kain, benang dan jarum.

Tidak banyak yang bisa saya share sih... Kalau udah pegang fabric sama sewing machine udah lupa sama kerjaan lain. hehehe... Ini adalah karya pertama saya dalam membuat tas, saya belajar dari berbagai tutorial dari internet, mulai dari tutorial yang mengharuskan membaca, sampai tutorial yang langsung prakter alias video. 

Ide untuk membuat tas ini berawal ketika melihat tas proyektor sekolah yang lama, sudah sobek sana sini, udah ditambal pakai lakban pula. Duh... jadi gax tega liatnya. apalagi kalau lagi dipakai buat ngisi workshop ataupun training motivation pasti akan sangat tidak matching dengan sekolah yang bonafit ini. hehehe...

Oke.. Akhirnya minggu lalu saya pergi ke Malioboro di toko tokoliman untuk membeli beberapa bahan yang saya butuhkan antara lain :

-   Kain furing untuk tas yang paling tebal dengan lebar 1,15m

-   Busa untuk melapisi 

-   Benang 

-   Perekat

Jam sudah menunjukkan pukul 2.30 sore waktu Indonesia Barat. Sedang jenuh menunggu jam pulang. Iseng saya membuka browser di komputer di meja kantor. Sambil mencari inspirasi, saya mencari-cari video di Youtube. Biasanya sebelum menuju ke Video akan ada iklan yang mengawalainya, tak terkecuali video yang akan saya lihat ini. Iklan yang membawa brand sebuah sabun terkenal di Indonesia, disana ada Katrina Kaif yang sedang mengikuti sesi pemotretan. Pada awalnya cuman saya skip skip saja, agar segera menuju video yang saya inginkan. Tapi kemudian di Video yang ke sekian kalinya saya melihat iklan tadi cukup lama, hampir selesai malah. Dan ketika hampir menuju akhir dari iklan tersebut, saya baru sadar bahwa fotografer tersebut mengalami cacat pada penglihatannya.

Alhamdulillah wacana untuk membeli alat jahit terlaksana, minggu kemarin Saya dan Suami hunting mesin jahit. Jam 2 siang kami berangkat, mampir ke percetakan buat nyetak Backdrop untuk acara TalkShow di SMK Budi Mulia Dua besok (Senin). Kemudian menuju toko yang sudah direncanakan di Dealer mesin jahit Singer di Jalan A. M. Sangaji No.34, Kota Yogyakarta, Tugu ke Selatan. 

Awalnya kepingin membeli yang singet classic, tetapi setelah dipertimbangkan lagi akhirnya kami memilih mesin jahit Butterfly JH 8190 yang memiliki deskripsi kegunaan sebagai berikut :

BMD Awards merupakan ajang apresiasi kepada siswa-siswi SMK Budi Mulia Dua yang selama satu semester telah berproses mengembangkan diri. Tidak hanya dari segi Akademik, akan tetapi dari segi non akademik pun mendapatkan apresiasi yang sama. Karena Motto kami adalah bahwa semua individu itu unik, dan kami menghargai keunikan mereka. Salam kegiatan ini, siswa-siswi yang mendapat nilai terbaik dari setiap mapel dan tiap grade mendapatkan penghargaan, kemudian siswa - siswi yang mengikuti berbagai perlombaan (dinas- nondinas) tetap mendapatkan piagam pernghargaan. Karena mereka telah mengharumkan nama Budi Mulia Dua dalam berbagai lomba di luar sekolah.

Akhirnya Sabtu kemarin kami periksa ke RSKIA Sadewa, sepulang dari Raker si tempat kerja. Pagi harinya suami yang sedang libur sudah menyempatkan untuk telfon agar mendapat nomor antrian, alhamdulillah dapat nomor 20, >.< nelfonnya kesiangan. sampai di sana kemudian kami daftar ulang di bagian registrasi, trus langsung menuju ke Poli Kandungan, sama susternya di suruh nimbang BBku alhamdulillah 54 Kg, ideal. kemudian ditanya - tanya.

Kemudian saya ditemani suami menuju ke Laboratorium Klinik, dan diambil air kencingnya untuk di tes HCGnya. Saya dan suami disuruh menunggu sekitar 15 menit. Sambil menunggu kami gunakan untuk sholat maghrib dulu, mengingat adzan maghrib sudah berkumandang. Setelah sholat, kami segera menuju ke Lab. Klinik untuk menerima hasil tes tadi, setelah kami buka ada sedikit guratan kecewa dihati namun mau dikata apa ternyata hasilnya masih negatif.

Kuhembuskan nafas panjang perlahan, agar sesak yang aku rasakan di dalam dadaku ini mampu hilang bersama dengan keluarnya udara dari hidungku. Bercampur kembali dengan angin yang mengelilingiku. Selayaknya udara tadi, kenangan tentangmu pun seakan tak ingin beranjak untuk pergi. Jangankan pergi, bahkan untuk hanya bergeser sedikitpun ia tak mengharapkannya. Dan aku, kembali lagi menelungkupkan kepalaku jauh kedalam pelukan kedua tanganku. Entah alasan apa yang membuatku harus merasa sebegitu kehilangan atas kepergianmu, wahai kekasihku.

Kehilanganmu menciptakan lubang hitam nan gelap di lubuk hatiku. Tak berdasar dan tak berujung. Hanya kelam dan kesunyian yang setia menungguiku melewati hari-hariku. Bahkan keberadaan orang-orang disekitarku, rasanya tidak cukup mampu meredam rasa kalut dan guratan kesedihan dari wajahku yang kian hari kian lesu. Hanya diam dan diam yang benar-benar menjadi teman setiaku.